Kamis, 18 Juni 2020

Keutamaan Ibadah Umroh

Keutamaan Ibadah Umroh



 Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan Ibadah umroh. Berikut diantaranya di tinjau dari beberapa hadist;​ 
1. HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349 

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ 

Yang artinya; “Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” Hadist di atas menjelaskan bahwa berumroh bisa menghapus dosa. 

2. HR. Ibnu Majah no. 2901 

Aisyah berkata,

 قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ 
Yang Artinya; “Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” Hadist diatas menjelaskan bahwah umrah adalah jihad sebagaimana ibadah haji -hadits shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani- 

3. HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387 

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ 

Yang artinya: “Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umrah (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga” - Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan Ahmad - Hadist diatas menjelaskan bahwah umrah mampu menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa -hadits hasan shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani- Beberapa hadist di atas menjelaskan bahwa ibadah Umroh memiliki keutamaan yang luar biasa. Akan tetapi tidak satiap orang yang pergi umroh bisa mendapatkan keutamaan tesebut, karena semua tergantung pada niatnya. 

Terkait niat dalam ibadah bisa merujuk pada hadist riwayat al Bukhari dan Muslim serta empat imam hadist lainnya dibawah ini :

 عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ Yang 

artinya; “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” Niat bukan sekedar perkara mengucapkan secara lisan, niat terkait dengan hati. Jadi jika ingin mendapatkan keutamaan dalam melakukan suatu ibadah letakkanlah niat yang ikhlas dihati hanya karena Allah semata bukan karena yang lainnya.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar